Tempatnya Nonton Film Online Full Movie Terlengkap Secara Live Streaming Sepuasnya

Friday, December 20, 2013

Dinasti Ratu Atut Chosiyah

Dinasti Ratu Atut Chosiyah - Hj. Ratu Atut Chosiyah, S.E. (lahir di Ciomas, Serang, Banten, 16 Mei 1962) adalah adalah Gubernur Wanita Indonesia pertama. Pada 4 Januari 2007, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengirim radiogram tentang keputusan presiden (keppres) penetapan gubernur melalui Depdagri. Radiogram No 121.36/04/SJ tertanggal 4 Januari 2007 ditandatangani Sekjen Depdagri, Progo Nurjaman. Radiogram berisi permintaan kepada ketua DPRD Banten agar mengadendakan dan menetapkan jadwal rapat paripurna istimewa DPRD dalam rangka pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih.

Bersama wakil gubernur terpilih, Mohammad Masduki, ia dilantik pada 11 Januari 2007 dalam Sidang Paripurna Istimewa di Cipocok Jaya. Pelantikannya dipimpin oleh Ketua DPRD Banten, Ady Surya Dharma.

Pelantikan yang dilakukan oleh Mendagri Muhammad Ma'ruf dihadiri sekitar 2700 undangan. Selain Gubernur Jakarta Sutiyoso, hadir juga Ketua DPR-RI Agung Laksono dan Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad serta bupati/wali kota se-Provinsi Banten dan sejumlah tokoh nasional lain.
Ratu Atut Chosiyah
Ratu Atut Chosiyah
Sidang paripurna mendapat pengamanan sedikitnya 2500 anggota kepolisian, Tentara Nasional Indonesia, Satuan Polisi Pamong Praja, serta petugas Dinas Perhubungan di sekitar Gedung DPRD dan sepanjang jalan menuju lokasi pelantikan.

Sebelumnya, Ratu Atut terpilih sebagai wagub berpasangan dengan Djoko Munandarpada 11 Januari 2002. Ketika Djoko Munandar dicopot dari jabatannya karena terkait kasus korupsi, Ratu Atut ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Banten. Ratu Atut adalah wanita pertama yang menjabat sebagai gubernur sebuah Provinsi di Indonesia.

Pilkada Banten 2006
Sebagai pelaksana tugas gubernur, Ratu Atut mempersiapkan dan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah 2006. Dalam pilkada itu, Ratu Atut mencalonkan diri sebagai gubernur dan berpasangan dengan calon wakil gubernur Mohammad Masduki. Pencalonan mereka didukung Partai Golkar, PDI-P, PBR, PBB, PDS, Partai Patriot, dan PKPB.

Empat hari sebelum pelaksanan pemilihan kepala daerah (pilkada), Lingkaran Survei Indonesia menampilkan hasil survei dan dimuat Radar Banten pada 22 November 2006. Hasil survei lembaga ini menempatkannya berada di urutan teratas. Pada 27 November 2006, Koran Kompas juga mempublikasikan dengan 39,18% di urutan teratas. Sembilan hari kemudian, 6 Desember 2006, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten menetapkannya sebagai gubernur bersama pasangannya sebagai wakil gubernur.

Berdasarkan hasil penghitungan manual yang dilakukan KPU Provinsi Banten, bersama pasangan wakil gubernur, Ratu Atut memperoleh 1.445.457 (40,15 persen) dari 3.599.850 suara sah. Suara tidak sah mencapai 177.141 suara. Dengan demikian, tingkat partisipasi pemilih mencapai 60,83 persen dari total warga yang menggunakan hak pilih sebanyak 3.776.385 atas 6.208.951 pemilu terdaftar. Sedangkan, 2.432.566 (39,17 persen) pemilih lainnya tidak menggunakan hak pilihnya. Proses penghitungan manual dilakukan di Hotel Le Dian, Serang. Hasil itu memastikan Ratu Atut memenangi pemilihan kepala daerah Banten yang diselenggarakan pada 26 November 2006.

Gugatan hasil Pilkada Banten 2006
Tiga pasangan calon gubernur, yakni Zulkieflimansyah - Marissa Haque, Tryana Sjam'un - Benyamin Davnie dan Irsjad Djuwaeli - Mas A. Daniri menyatakan menolak dan menggugat Komisi Pemilihan Provinsi Banten, Biro Pemerintahan Provinsi Banten, dan Dinas Kependudukan Provinsi Banten. Pasangan Irsjad Djuwaeli - Mas A. Daniri menuntut penetapan Pasangan Calon Terpilih karena pencoblosan Pilkada yang dilaksanakan pada Minggu 26 November dibatalkan karena tidak sah. Tuntutan lainnya adalah mengenai pendaftarkan kembali warga yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap, Pilkada harus diulang, dan membiayai dana kampanye pasangan calon. Bahkan, selain menggugat Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten, pasangan Irsjad-Daniri juga mengajukan gugatan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pilkada banten 2011
Pada tanggal 22 Oktober 2011, diadakan pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Banten periode 2011-2015. Hasil pilkada tersebut diumumkan oleh KPUD Banten pada tanggal 30 Oktober 2011 dan memastikan pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno memenangkan hasil pilkada. Pasangan Atut-Rano Karno mengalahkan pasangan nomor urut 2 Wahidin Halim-Irna Nurulita dan nomor urut 3 Jazuli Juwaeni-Makmun Muzzaki.

Dinasti Ratu Atut Chosiyah


Bukan rahasia lagi bahwa anggota keluarga besar Ratu Atut menduduki jabatan-jabatan penting di jajaran eksekutif dan legislatif Provinsi Banten yang dikuasai dinasti Atut, mulai dari suami, adik, ipar, anak, dan menantunya. Bahkan cengkeram dinasti Atut juga sampai ke tingkat pusat.

Jabatan Eksekutif
1. Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah
2. Walikota Serang Tubagus Haerul Jaman (adik Atut)
3. Wakil Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah (adik Atut)
4. Wakil Bupati Pandeglang Heryani (ibu tiri Atut)
5. Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany (adik ipar Atut)

Jabatan Legislatif
1. Anggota DPR RI Hikmat Tomet (suami Atut)
2. Anggota DPD RI Andika Hazrumy (anak Atut)
3. Anggota DPRD Banten Aden Absul Khaliq (adik ipar Atut)
4. Anggota DPRD Kota Serang Ratna Komalasari (ibu tiri Atut)
5. Wakil Ketua DPRD Kota Serang Ade Rossi Chairunnisa (menantu Atut)

Jabatan Fungsionaris di Partai Golkar
1. Ketua DPD II Provinsi Banten Hikmat Tomet (suami Atut)
2. Ketua DPD II Kota Serang Ratu Lilis Kadarwati (adik tiri Atut)
3. Ketua DPD Kabupaten Pandeglang Ratu Tatu (adik Atut)
4. Angkatan Muda Partai Golkar Tubagus Chaeri Wardhana (adik Atut)

Daftar Caleg 2014
1. Almarhum Hikmat Tomet (suami Atut)
2. Andika Hazrumy (anak Atut), caleg nomor urut 1, Dapil Banten 1 (Pandeglang dan Lebak)
3. Ade Rossi Chairunnisa (menantu Atut, caleg DPRD Banten, Dapil Serang
4. Andiara Aprilia Hikmat (anak perempuan Atut), caleg DPD asal Banten
5. Tanto Warsini Arban (menantu Atut), caleg DPRD nomor urut 1, Dapil Banten 7
6. Aden Abdul Khaliq (adik Airin Rachmi Diani, adik ipar Atut), caleg DPRD Banten, Dapil Banten

Berikut daftar tanah Airin yang tersebar mulai dari Jakarta, Serang, Bogor, hingga Bandung:

1. Tanah dan bangunan seluas 480 m2 dan 335m2 di Kota Tangerang Selatan. Diperoleh tahun 2006 dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Rp1.348.520.000
2. Tanah dan bangunan seluas 315 m2 dan 190 m2 di Kota Tangerang Selatan. Diperoleh tahun 2005, NJOP Rp819.310.000
3. Tanah seluas 500 m2 di Kota Tangerang Selatan yang diperoleh tahun 2006. NJOP Rp637.000.000
4. Tanah dan bangunan seluas 1.220 m2 dan 190 m2 di Kabupaten Tangerang, perolehan tahun 2005. NJOP Rp 939.080.000
5. Tanah seluas 1.160 m2 di Kabupaten Tangerang, NJOP Rp712.240.000
6. Tanah dan bangunan seluas 23 m2 dan 104 m2 di Kota Jakarta Barat. Perolehan tahun 2002. NJOP Rp581.125.000
7. Tanah dan bangunan seluas 10 m2 dan 45 m2 di Jakarta Barat. Perolehan tahun 2002. NJOP Rp581.125.000
8. Tanah dan bangunan seluas 10 m2 dan 45 m2 di Jakarta Barat. Perolehan tahun 2006, NJOP Rp251.875.000
9. Tanah dan bangunan seluas 24 m2 dan 304 m2 di Jakarta Selatan diperoleh tahun 2007. NJOP Rp2.451.480.000
10. Tanah dan bangunan seluas 13 m2 dan 110 m2 di Jakarta Selatan perolehan tahun 2007. NJOP Rp970.815.000
11. Tanah dan bangunan seluas 18 m2 dan 165 m2 di Jakarta Selatan. NJOP Rp 1.154.840.000
12. Tanah dan bangunan seluas 108 m2 dan 20 m2 di Jakarta Selatan perolehan tahun 2004. NJOP Rp 884 juta
13. Tanah dan bangunan seluas 45 m2 dan 242 m2 di Jakarta Selatan perolehan tahun 2004. NJOP Rp1.985.375.000
14. Tanah dan bangunan seluas 45 m2 dan 132 m2 di Jakarta Selatan perolehan tahun 2004. NJOP 1.094.125.000
15. Tanah dan bangunan seluas 800 m2 dan 800 m2 di Jakarta Selatan. NJOP Rp13.756.000.000
16. Tanah dan bangunan seluas 585 m2 dan 300 m2 di Jakarta Selatan perolehan tahun 2007. NJOP Rp 8.492.475.000.
17. Tanah seluas 348 m2 di Jakarta Selatan perolehan tahun 2007, NJOP Rp4.243.860.000
18. Tanah dan bangunan seluas 440 m2 dan 185 m2 di Kabupaten Cianjur perolehan tahun 2004, NJOP Rp967.560.000
19. Tanah dan bangunan seluas 2.800 m2 dan 2.041 m2 di Kabupaten Sumedang perolehan tahun 2002, NJOP Rp1.894.795.000
20. Tanah seluas 300 m2 di Kab Bandung perolehan tahun 2001, NJOP Rp382.200.000
21. Tanah dan bangunan seluas 552 m2 dan 319 m2 di Kota Bandung diperoleh tahun 1997, NJOP Rp1.259.336.000
22. Tanah seluas 65 m2 di Kabupaten Bandung perolehan tahun 2000, NJOP Rp 67.080.000
23. Tanah seluas 338 m2 di Kabupaten Bandung perolehan tahun 2000, NJOP Rp348.816.000
24. Tanah seluas 331 m2 di Kabupaten Bandung. NJOP Rp341.592.000
25. Tanah seluas 403 m2 di Kabupaten Bandung perolehan tahun 1996 sampai 2000, NJOP Rp415.896.000
26. Tanah dan bangunan seluas 1.302 m2 dan 677 m2 di Kota Bandung perolehan tahun 2002, NJOP Rpm2.070.536.000
27. Tanah seluas 200 m2 di Kota Bandung diperoleh tahun 2002, NJOP Rp107.400.000
28. Tanah seluas 450 m2 di Kota Bandung diperoleh tahun 2003, NJOP Rp241.650.000.
29. Tanah dan bangunan seluas 1.760 m2 dan 160 m2 di Kota Bandung, NJOP Rp426.678.000
30. Tanah seluas 1.760 m2 di Kabupaten Bogor diperoleh tahun 1998, NJOP Rp4.312.000
31. Tanah seluas 1.770 m2 di Kabupaten Bogor diperoleh tahun 1996, NJOP Rp.8.850.000
32. Tanah seluas 1.1770 m2 di Kabupaten Bogor diperoleh tahun 1996, NJOP Rp4.336.500
33. Tanah seluas 777 m2 di Kabupaten Bogor, NJOP Rp.1.903.650
34. Tanah seluas 1.250 m2 di Kabupaten Bogor diperoleh tahun 1996, NJOP Rp3.062.500.
35. Tanah seluas 1.610 m2 di Kabupaten Bogor diperoleh tahun 1996, NJOP Rp.5.635.000.
36. Tanah seluas 1.900 m2 di Kabupaten Bogor perolehan tahun 1996, NJOP Rp. 6.650.000
37. Tanah seluas 650 m2 di Kabupaten Bogor perolehan tahun 1996, NJOP Rp. 429.000
38. Tanah seluas 1.200 m2 di Kabupaten Bogor perolehan tahun 1996, NJOP Rp.4.200.000
39. Tanah seluas 1.350 m2 di Kabupaten Bogor perolehan tahun 1996, NJOP Rp.1.228.500
40. Tanah seluas 2.650 m2 di Kabupaten Bogor perolehan tahun 1996, NJOP Rp14.822.500
41. Tanah seluas 387m2 di Kabupaten Bogor perolehan tahun 1996, NJOP Rp1.354.500
42. Tanah seluas 1.118 m2 di Kabupaten Bogor perolehan tahun 1996, NJOP Rp3.913.000
43. Tanah seluas 512 m2 di Kabupaten Bogor perolehan 1997, NJOP Rp1.823.500
44. Tanah seluas 1.022 m2 di Kabupaten Bogor perolehan tahun 1998, NJOP Rp3.577.000
45. Tanah dan bangunan seluas 1,877 m2 dan 500m2 di kota Bogor perolehan 2007, NJOP Rp3.307.798.000
46. Tanah seluas 2.750m2 di Kabupaten Bogor, NJOP Rp9.625.000
47. Tanah di Kabupaten Bogor, NJOP Rp.9.625.000
48. Tanah seluas 1.700 m2 di Kabupaten Bogor perolehan tahun 1995, NJOP Rp5.950.000
49. Tanah seluas 1.643 m2 di Kabupaten Bogor perolehan 1995, NJOP Rp5.750.000
50. Tanah seluas 12.460 m2 di Kabupaten Bogor perolehan tahun 1995, NJOP 43.610.000
51. Tanah seluas 2.000 m2 di Kabupaten Bogor perolehan 1996, NJOP Rp7.000.000
52. Tanah seluas 2.000 m2 di Kabupaten Bogor perolehan 1996, NJOP Rp7.000.000
53. Tanah seluas 3.000 m2 di Kabupaten Bogor perolehan 1996, NJOP Rp10.500.000
54. Tanah seluas 2.490 m2 di Kabupaten Bogor perolehan 1996, NJOP Rp8.715.000
55. Tanah seluas 3.000 m2 di Kabupaten Bogor perolehan 1996, NJOP Rp10.500.000
56. Tanah seluas 1.000 m2 di Kabupaten Bogor perolehan tahun 1996, NJOP Rp3.500.000
57. Tanah seluas 283 m2 di Kabupaten Bogor perolehan tahun 1996, NJOP Rp990.500
58. Tanah seluas 650 m2 di Kabupaten Bogor perolehan 1995, NJOP Rp2.275.000
59. Tanah seluas 419 m2 di Kabupaten Bogor perolehan tahun 1995, NJOP Rp1.466.500
60. Tanah seluas 1.431 m2 di Kabupaten Bogor perolehan 1995, NJOP Rp5.008.000
61. Tanah seluas 2.000 m2 di Kabupaten Bogor perolehan tahun 1995, NJOP Rp7.000.000
62. Tanah seluas 2.770 m2 di Kabupaten Bogor perolehan tahun 1997, NJOP Rp9.695.000
63. Tanah seluas 1.325 m2 di Kabupaten Bogor perolehan tahun 1997, NJOP Rp4.637.500
64. Tanah seluas 1.700 m2 di Kabupaten Bogor perolehan tahun 1997, NJOP Rp5.950.000
65. Tanah seluas 19.416 m2 di Kabupaten Bogor perolehan tahun 2007, NJOP Rp2.912.400.000
66. Tanah dan bangunan seluas 3.402 m2 dan 700 m2 di Kabupaten Serang perolehan 2007, NJOP Rp960.820.000
67. Tanah seluas 9.660 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2003, NJOP Rp154.600.000
68. Tanah seluas 1.200 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2004, NJOP Rp57.600.000
69. Tanah seluas 5.260 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2004, NJOP Rp18.410.000
70. Tanah seluas 2.370 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2004, NJOP Rp8.295.000
71. Tanah seluas 1.670 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2005, NJOP Rp267.200.000
72. Tanah seluas 2.178 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2004, NJOP Rp348.480.000
73. Tanah seluas 2.178 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2005, NJOP Rp139.392.000
74. Tanah seluas 2.185 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2004, NJOP Rp139.840.000
75. Tanah seluas 3.840 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2004, NJOP Rp53.760.000
76. Tanah seluas 3.690 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2004, NJOP Rp51.660.000
77. Tanah seluas 650 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2006, NJOP Rp21.060.000
78. Tanah seluas 650 m2 di Kota serang perolehan tahun 2004, NJOP Rp61.040.000
79. Tanah seluas 703 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2007, NJOP Rp14.060.000
80. Tanah seluas 4.878 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2007, NJOP Rp502.434.000
81. Tanah seluas 2.225 m2 di Kota Serang, NJOP Rp229.175.000
82. Tanah seluas 2.211 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2007, NJOP Rp30.954.000
83. Tanah seluas 3.550 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2007, NJOP Rp49.700.000
84. Tanah seluas 1.010 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2007, NJOP Rp14.140.000
85. Tanah seluas 910 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2007, NJOP Rp12.740.000
86. Tanah seluas 2.740 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2007, NJOP Rp38.360.000
87. Tanah seluas 2.170 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2007, NJOP Rp30.380.000
88. Tanah seluas 1.670 m2 di Kota Serang perolehan tahu 2007, NJOP Rp23.380.000
89. Tanah seluas 3.580 m3 di Kabupaten Pandeglang perolehan tahun 2006, NJOP Rp50.120.000
90. Tanah seluas 3.580 m2 di Kabupaten Pandeglang perolehan tahun 2006, NJOP Rp 50.120.000
91. Tanah seluas 3.245 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2008, NJOP Rp87.615.000
92. Tanah seluas 1.006 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2007, NJOP Rp14.084.000
93. Tanah seluas 907 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2007, NJOP Rp12.698.000
94. Tanah seluas 2.734 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2008, NJOP Rp73.818.000
95. Tanah seluas 2.142 m2 di Kota serang perolehan tahun, NJOP Rp57.834.000
96. Tanah seluas 1.666 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2007, NJOP Rp23.324.000
97. Tanah seluas 2.439 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2009, NJOP Rp30.975.000
98. Tanah seluas 7.300 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2009, NJOP Rp92.710.000
99. Tanah seluas 1.670 m2 di Kota Serang, NJOP Rp23.380.000
100. Tanah seluas 3.311 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2007, NJOP Rp46.354.000
101. Tanah seluas 2.477 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2007, NJOP Rp34.678.000
102. Tanah seluas 3.873 m2 di Kota Serang perolehan tahun 2007, NJOP Rp54.222.000

Harta kekayaan yang sempat ditemukan oleh penyidik KPK di atas diduga hanya sebagian kecil saja. Yakni masih banyak yang masih belum terungkap, seperti misalnya harta kekayaan yang diatas-namakan anggota keluarga mereka yang lain.
Facebook Twitter Google+

Back To Top